Selasa, 29 November 2011

Masjid Jami




Masjid Jami' Pontianak atau dikenal juga dengan nama Masjid Jami' Sultan Abdurrahman adalah masjid yang berlokasi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Masjid ini merupakan satu dari dua bangunan yang menjadi pertanda berdirinya Kota Pontianak pada 1771 Masehi, selain Keraton Kadriyah.
Pendiri masjid sekaligus pendiri Kota Pontianak adalah Syarif Abdurrahman Alkadrie. Ia seorang keturunan Arab, anak Al Habib Husein, seorang penyebar agama Islam dari Jawa. Al Habib Husein datang ke Kerajaan Matan pada 1733 Masehi. Al Habib Husein menikah dengan putri Raja Matan (kini Kabupaten Ketapang) Sultan Kamaludin, bernama Nyai Tua. Dari pernikahan itu lahirlah Syarif Abdurrahman Alkadrie, yang meneruskan jejak ayahnya menyiarkan agama Islam.
Syarif Abdurrahman melakukan perjalanan dari Mempawah dengan menyusuri sungai Kapuas. Ikut dalam rombongannya sejumlah orang yang menumpang 14 perahu. Rombongan Abdurrahman sampai di muara persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak pada 23 Oktober 1771. Kemudian mereka membuka dan menebas hutan di dekat muara itu untuk dijadikan daerah permukiman baru. Abdurrahman mendirikan sebuah kerajaan baru Pontianak. Ia pun membangun masjid dan istana untuk sultan.
Masjid yang dibangun aslinya beratap rumbia dan konstruksinya dari kayu. Syarif Abdurrahman meninggal pada 1808 Masehi. Ia memiliki putera bernama Syarif Usman. Saat ayahnya meninggal, Syarif Usman masih berusia kanak-kanak, sehingga belum bisa meneruskan pemerintahan almarhum ayahnya. Maka pemerintahan sementara dipegang adik Syarif Abdurrahman, bernama Syarif Kasim. Setelah Syarif Usman dewasa, dia menggantikan pamannya sebagai Sultan Pontianak, pada 1822 sampai dengan 1855 Masehi. Pembangunan masjid kemudian dilanjutkan Syarif Usman, dan dinamakan sebagai Masjid Abdurrahman, sebagai penghormatan dan untuk mengenang jasa-jasa ayahnya.
Beberapa ulama terkenal pernah mengajarkan agama Islam di masjid Jami' Sultan Abdurrahman. Mereka di antaranya Muhammad al-Kadri, Habib Abdullah Zawawi, Syekh Zawawi, Syekh Madani, H. Ismail Jabbar, dan H. Ismail Kelantan.
Masjid Jami' Pontianak dapat menampung sekitar 1.500 jamaah salat. Masjid akan penuh terisi jamaah salat, saat waktu salat Jumat dan tarawih Ramadan. Pada sisi kiri pintu masuk masjid, terdapat pasar ikan tradisional. Di belakangnya merupakan permukiman padat penduduk Kampung Beting, kelurahan Dalam Bugis dan di bagian depan masjid, yang juga menghadap ke barat, terbentang Sungai Kapuas.


Saluang

 
Dekskirpsi Saluang
    "Saluang" merupakan alat musik tiup yang berfungsi mengiringi dendang tradisional Minangkabau dalam tradisi "Saluang Dengandang". Kegembiraan, kesedihan dan kerinduan hati masyarakat minangkabau dapat di ungkapkan melalui pantun "Saluang-Dendang". Dewasa ini alat tiup : "Saluang" ada yang di laras sesuai tuntutan komposisi musik kreasi baru dan musik populer, karena sudah memasyarakatnya kehidupan tradisi musik "Saluang-Dendang" maka kesenian ini tidak khawatir terhadap inovasi.
    Sebaiknya orang yang belajar meniup saluang itu berasal dari pendendang. Jika langsung belajar meniup saluang agak lamabat untuk menguasainya. Dia dapat meguasai tapi lenih lama untuk mahir. Sebaiknya berasal dari pendendang, sebab ia langsung menghayati iramanya.Sebaiknya belajar berdendang terlebih dahulu kemudian baru belajar meniup saluang. Jadi irama dendang yang sudah di hayatinya dapat di cobakan melalui tiupan saluang. Belajar meniup saluang itu harus ulet jangan setengah hati, seperti kata pepatah : "Beruburu ke padang datar dapat rusa belang kaki . berguru kepalang ajar bagaikan bunga kembang tak jadi". Sebaiknya jangan belajar kalau cuma setengah hati , percuma.
Kesimpulan
Sebaiknya bagi pemula yang baru mau belajar alat tradisional "Saluang" , harus sesuai dengan hati sepenuhnya tidak karna paksaan dan memainkan alat ini tidak hanya sekedar untuk mengisi waktu kosong tetapi harus sering sering di mainkan.

Kekerasan Pacaran

Sinopsis : Kekerasan Pacaran
Melati adalah mahasiswa semseter lima , selain kuliah dia berkerja di salah satu training center. Dia bekerja bukan untuk mencari uang tetapi hanya untuk mengisi kekosongan waktunya karna selalu bosan di dalam keluarganya yang selalu penuh dengan kesibukan karna pekerjaan. Jaka adalah pacar dari melati dan mereka sudah berpacaran selama 2 tahun.
Tiap kali melati menolak permintaan jaka , pasti melati jika bertemu dengan jaka pasti di aniaya . Kata yang sering menjadi senjata si jaka kepada pacarnya "gue yang selalu ada sama lu , dan gue yang selalu nganter lu". Selain melati sering di aniaya , dia juga sering di perlakukan kekerasan eknomi oleh si jaka. Sampai akhirnya melati berani curhat kepada bimo (sahabatnya) , dan akhirnya melati mulai menjauhi si jaka pacarnya.
Kesimpulan
Sebaiknya kita semua jangan terlalu sayang kepada pacarnya karna itu dapat membuat hal hal seperti pada video tersebut.

Jumat, 11 November 2011

Masalah penyimpangan sosial

Penyimpangan sosial adalah kesalahan kesalahan yang terjadi karena adanya pelanggaran pada norma sosial yang ada.kesalahan tersebut dapat ditimbulkan karena kurangnya pengawasan dari orang tua, salah bergaul dengan teman dan juga dapat dikarenakan oleh sumber media visual seperti televisi , situs web negatif .
Sebaiknya yang kita butuhkan agar kita tidak menyimpang adalah ibadah yang rajin , otomatis kita sadar dan tahu hal-hal yang negatif , sehingga kita sudah sadar dan tahu perbuatan / penyimpangan yang membuat diri kita hancur.

Masalah yang tedapat di stasiun

Kereta Api adalah media transportasi darat yang cepat dan efektif di indonesia.Tapi sayang jika setiap stasiun masih banyak pengamen dan orang ngemis , yang dapat menganggu orang yang menunggu kereta di stasiun . Sebaiknya pemerintah harus lebih ketat dalam penjagaan di setiap pintu gerbang.